Kualitas udara di stasiun kereta bawah tanah City Hall di pusat kota Philadelphia jauh lebih buruk dibandingkan di trotoar tepat di atas stasiun. Itulah temuan kunci dari penelitian baru kami yang diterbitkan dalam Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology.
Kami adalah ilmuwan lingkungan dan ahli biokimia yang menilai kualitas udara di stasiun 15th Street-City Hall di Philadelphia. Kami fokus pada stasiun ini karena penelitian kami sebelumnya menemukan bahwa stasiun ini memiliki tingkat partikel tertinggi di antara 12 stasiun kereta bawah tanah Philly yang kami ukur di jalur Market-Frankford atau Broad Street.
Yang paling mengkhawatirkan, kami menemukan bahwa terdapat sekitar 10 kali lebih banyak karbon hitam di dalam stasiun dibandingkan di permukaan jalan. Karbon hitam, biasa disebut jelaga, merupakan komponen utama polusi udara partikulat halus. Gas ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan biomassa yang tidak sempurna, dan penghirupannya dikaitkan dengan dampak buruk terhadap kesehatan seperti asma, serangan jantung, dan kanker paru-paru.
Temuan kami menunjukkan bahwa karbon hitam dihasilkan oleh sistem metro itu sendiri. Salah satu sumber potensial adalah grafit yang digunakan pada bantalan rem.
Kami juga menemukan bahwa kadar bahan partikulat ultrahalus, atau UFP, sekitar 1,7 kali lebih tinggi di bawah tanah dibandingkan di atas tanah. Meskipun partikel halus berdiameter hingga 2,5 mikron – sekitar 35 kali lebih kecil dari butiran pasir pantai halus – partikel ultrahalus berukuran 0,1 mikron atau lebih kecil. Partikel-partikel ini menjadi perhatian karena menembus jauh ke dalam paru-paru manusia.
Terbatasnya akses terhadap udara luar, frekuensi kereta api, tingginya jumlah penumpang dan lokasinya yang berada di jantung pusat kota mungkin menjadi beberapa penyebab tingginya konsentrasi partikel di stasiun 15th Street.
Kualitas udara kereta bawah tanah sebelumnya telah diselidiki di Philadelphia dan beberapa kota AS lainnya, termasuk Boston, New York, dan Washington, D.C. Sebuah studi terhadap 71 stasiun kereta bawah tanah di wilayah metro tersebut menemukan bahwa stasiun PATH di New York dan New Jersey memiliki konsentrasi udara tertinggi. partikel halus. Studi tersebut juga menemukan konsentrasi partikel halus yang serupa, sebagian besar besi dan karbon, di Philadelphia seperti yang kami temukan.
Namun penelitian kami mengukur berbagai jenis dan ukuran partikel.
Stasiun kereta bawah tanah ini memiliki kualitas udara terburuk di Philadelphia, demikian temuan para peneliti. Elisank79/iStock/Getty Images Plus Mengapa ini penting
Studi kami menyoroti perlunya Philadelphia untuk memantau kualitas udara di kereta bawah tanahnya dan mengurangi paparan polusi udara bagi penumpang dan pekerja kereta bawah tanah.
Beberapa faktor utama berkontribusi terhadap polusi udara di metro. Hal ini termasuk usia sistem kereta bawah tanah, tingkat keausan roda dan rel, frekuensi kereta api, penggunaan minyak grafit pada bantalan rem, ventilasi yang buruk, kedalaman stasiun, dan pembatasan akses ke udara luar dan lalu lintas luar.
Ventilasi yang lebih baik, penggunaan pintu platform, dan pembersihan yang lebih sering untuk mengurangi debu adalah beberapa cara untuk meningkatkan kualitas udara.
Meskipun kami percaya bahwa kualitas udara di kereta bawah tanah perlu ditingkatkan, temuan kami tidak berarti bahwa penumpang harus menghindari naik kereta bawah tanah. Tingkat polusi udara sangat bervariasi antar stasiun dan dari waktu ke waktu, dan penumpang menghabiskan waktu yang relatif singkat di dalam stasiun metro.
Orang dengan kondisi medis apa pun, terutama penyakit paru-paru, bisa mendapatkan perlindungan yang sangat baik dengan memakai masker N95 atau bahkan masker bedah. Pekerja kereta bawah tanah dapat menggunakan alat pembersih udara untuk mengurangi paparan polusi partikulat.
Bagaimana kami melakukan pekerjaan kami
Pada saat yang sama, kami mengukur polusi partikel di peron kereta bawah tanah dan jalur pejalan kaki di atas tanah menggunakan tiga jenis monitor. Kami mengukur enam jam sehari, dari sekitar jam 9 pagi hingga jam 3 sore, dalam lima hari kerja selama musim panas tahun 2022.
Apa selanjutnya
Langkah selanjutnya dalam proyek ini adalah memaparkan sel paru-paru di laboratorium terhadap partikel polusi udara dari 15th Street Station dan mengukur stres oksidatif yang disebabkan oleh partikel tersebut. Stres ini berkontribusi terhadap penyakit kronis, termasuk asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru-paru.
Kami juga akan memeriksa jenis partikel udara dan kadar logam berbeda di dalamnya, untuk mengetahui bagaimana partikel dari kereta bawah tanah ini menyebabkan tekanan pada sel paru-paru.
Ringkasan Penelitian adalah ikhtisar singkat tentang karya akademis yang menarik.